Ilmuwan antariksa terus
memonitor langit untuk mengantisipasi.
Bumi
berpotensi dikunjungi 'tamu' tak diundang, yaitu asteroid baru seukuran bus.
Kedatangan batu antariksa dengan jarak 186 ribu mil (299.338 Km) dari Bumi--
lebih dekat jarak Bumi-Bulan yang mencapai 238,855 mil (384.400 Km)-- telah
menjadi perhatian peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Asteroid
yang dinamai HL 129 itu dilaporkan baru saja ditemukan peneliti pada 29 April
lalu oleh astronom dan tim Mount LemmonSurvey. Perkiraan peneliti, batu
antariksa itu memiliki lebar 7,6 meter.
Sejauh ini ilmuwan
antariksa dunia terus memonitor langit untuk mengantisipasi datangnya asteroid
yang dapat menghantam permukaan Bumi. Penelitian terbaru mengungkapkan Bumi
sangat rentan dengan dampak asteroid.
Fakta
itu ditemukan dalam studi B612 Foundation, sebuah lembaga yang dibentuk oleh
tiga mantan astronot. B612 Foundation menemukan antara tahun 2000 dan 2013,
Bumi telah dihantam 26 asteroid setidaknya sekali setiap dalam enam bulan.
Studi
itu menambahkan energi asteroid tersebut beragam mulai dari satu
hingga 600 kiloton. Sebagai perbandingan, ledakan nuklir yang meratakan
Hiroshima tahun 1945 "hanya" memiliki energi 15 kiloton.
Untungnya,
dari beberapa asteroid berenergi nuklir itu jatuh di daerah tak berpenghuni di
Atlantik dan Samudera Pasifik. Jika itu menghantam daratan berpenduduk, bisa
dibayangkan dampak hebatnya.
Dampak
asteroid besar bagi manusia yang masih terekam dalam ingatan yakni saat
asteroid meledak di Chelyabinsk, Rusia 2013 silam. Ledakan itu
melukai lebih dari 1.000 orang.
Sedangkan
dampak tumbukan asteroid terbesar dalam catatan sejarah yaitu ledakan asteroid
Tunguska, Siberia pada 1908 silam. Ledakan ini menghasilkan energi
setara 5 ribu hingga 15 ribu ton TNT dan meratakan daerah hutan seluas 2 ribu
Km persegi
Repost from : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/502149-asteroid-seukuran-bus-dekati-bumi
0 komentar:
Posting Komentar